Kisah di balik misteri Gunung Padang

Table of Contents

Gunung padang ini adalah situs prasejarah yang berlokasi di dusun Gunung Padang desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka kabupaten Cianjur. Kata para ahli, ini adalah sebuah peninggalan jaman megalitikum. Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui persimpangan Kecamatan Warung Kondang dengan jarak 20 km.

Trus apa menariknya Gunung Padang ini ?

Gunung Padang ini mempunyai luas sekitar 900 m² berdiri diketinggian 900 mdpl. Dengan luasnya itu gunung padang bisa menjadi sebuah situs punden berundak yang paling luas di Asia tenggara. Gunung borobudur nantinya bakalan dapat saingan karena ukurannya bisa 9 kali dari candi Borobudur.

Ini juga bisa menjadi kebanggaan karena ternyata di Indonesia pada jaman purbakala sudah punya teknologi yang hebat. Bahkan dikatakan bahwa situs ini sudah dibuat sekitar 16.000 tahun sebelum masehi. Dan itu jauh lebih tua dari piramida di mesir sana.

Namun sayang situs ini belum begitu maksimal penanganannya. Situs Gunung Padang ini sudah ada sejak jaman Belanda, pernah situs ini dimuat di sebuah buletin belanda. Pada tahun 1949 sejarawan Belanda N.J Krom kembali menyinggung tentang situs Gunung Padang ini. Namun tak lama berselang mulai dilupakan kembali

Mungkin karena saking tuannya ini Gunung padang sampai tertimbun dengan tanah. Namun bekas-bekas struktur bangunannya masih sangat nampak. Jika dilihat dari kejauhan akan nampak mirip dengan piramida dengan 5 teras. Batu-batu nampak berserakan berbentuk balok.

Oleh masyarakat sekitar gunung ini diberi nama “padang” yang berarti siang-terang. Karena siapa yang ke gunung ini akan mendapat pencerahan. Bahkan ini dulunya adalah tempat Prabu Siliwangi menyepi atau bersemedi. Konon siapa yang bersemedi di tempat ini khususnya di puncaknya, keinginannya akan terpenuhi.

Di teras pertama, ada sebuah pintu masuk dengan dua batu persegi panjang yang berdiri menancap ke tanah mirip 2 tiang yang berdiri tegak dan hampir sejajar. Teras pertama ini disebut dengan bukit masjid atau bukit bersujud. Nah yang unik adalah adanya dua buah batu yang bisa mengeluarkan suara. Batu ini diberi nama dengan batu bonang dan batu kacapi. Katanya, batu ini jika diketuk akan mengeluarkan alunan musik yang merdu dan relief seperti gambar empat jari akan muncul. Tapi menurut pengurus situs, tanda ini bukanlah empat jari namun sebuah kaligrafi dari huruf arab dengan lafaz Alloh.

Selanjutnya di teras ke-dua terdapat simbol jiwa sosial yang diberi nama Mahkuta Dunia. Dan dilanjutkan menuju ke teras ke-tiga terdapan batu tapak maung. Katanya maung di sini bukan berarti Harimau namun adalah gabungan dari Ma dan Ung yang diartikan unggul. Terdapat sembilan cekungan di batu ini tapi bukan jejak harimau. Terdapat bekas tapak tangan, tumit kaki, dudukan dan tongkat. Konon ini melambangkan Wali Songo penyebar Agama Islam di Jawa.



Di sini terdapat juga Terdapat batu berukiran Kujang, semua pasti tau kalau ini adalah senjata khas orang sunda. Tapi belum semua tahu apa maknanya. Kata Kujang berarti dari Ku dan Ujang yang mempunyai makna 'kamu pegang, jalankan'

di teras ke-empat terdapat batu kanuragan. Menurut pengurus situs batu ini adalah sebuah ujian. Bagi yang melakukan perjalanan spiritual di sini sebelum mencapai tingkatan ke-lima akan diuji kesungguhannya di tera ke-empat ini.

teras ke-lima adalah tempat tertinggi. Di tempat ini terdapat Batu Singgasana Raja. Batu ini adalah puncaknya perenungan. Sunan Ambu dan Sunan Rama adalah orang yang bersemedi di tempat ini. Wuih keren ceritanya... jika penasaran mending langsung aja datang ke Gunung Padang Ini.

Pengunjung saat ini dapat masuk sampai ke puncak Gunung Padang dengan hanya membayar sebesar Rp, 2000. Tentunya sebelum mencapai puncak harus mendaki tangga yang lumayan curam dan melewati ke-lima terasnya. Selain refresing kita juga akan menemukan banyak pengetahuan tentang sisi-sisi kekayaan Indonesia yang tersembunyi. 

Petunjuk Lokasi :